Plak Gigi Penyebab, Risiko, Efek Samping dan Pencegahannya
Membilas mulut setiap habis makan memang merepotkan, bukan? Nah, tidak berkumur bisa membentuk lapisan lengket yang berdampak buruk pada gigi. Lapisan berlendir bernama plak gigi ini adalah masalah terkait gigi yang terjadi secara normal yang menjadi dasar untuk segala hal di luar normal yang terjadi di rongga mulut. Menjaganya agar tidak menumpuk adalah yang pertama dan terpenting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, karena plak gigi yang mengeras bukanlah sesuatu yang dapat dikelola dengan perawatan di rumah. Baca lebih lanjut untuk penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan pengelolaan plak gigi.
Abstrak
Lapisan berlendir yang sarat dengan bakteri yang terbentuk di permukaan gigi saat kurang higienis disebut plak gigi. Baca artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih banyak tentangnya.
Mulut biasanya mengandung berbagai bakteri baik dan jahat. Ketika seseorang gagal berkumur setelah makan makanan yang lengket, terutama makanan yang mengandung karbohidrat dan gula, tingkat bakteri jahat di mulut meningkat. Bakteri ini bergabung dengan makanan yang menempel dan membentuk asam, yang menghasilkan lapisan lengket yang menutupi gigi, dan gusi yang disebut plak gigi.
Pembentukan plak dapat terjadi karena:
Kebersihan mulut yang buruk.
Teknik menyikat gigi yang salah dan praktik kebersihan mulut yang tidak memadai atau salah.
Pembentukan plak terjadi dalam waktu yang lebih singkat ketika produksi air liur berkurang (mulut kering) atau produksi air liur seperti tali.
Saat tidur, tingkat bakteri di mulut kita lebih banyak daripada saat terjaga karena mulut dalam keadaan istirahat dan tidak berfungsi saat kita tidur. Oleh karena itu, pembentukan plak saat tidur tidak dapat dihindari.Topik TerkaitGingivitisApakah Radang Gusi Masalah yang Dapat Disembuhkan?Gigi saya kuning.Saya bahkan tidak tersenyum karena malu. Tolong bantu.
* Tidak dapat menemukan informasi yang Anda cari? Silakan merujuk ke berbagai “Tips Kesehatan” terkait posting Vitamin Six. *
Plak gigi, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi deposit mineral yang lebih keras dan bermasalah yang disebut karang gigi atau kalkulus yang pada dasarnya adalah bentuk plak yang mengalami kalsifikasi yang menyebabkan banyak kerusakan pada gigi.
Seseorang yang kurang mementingkan kebersihan mulut akhirnya menumpuk plak.
Pasien yang menjalani terapi kemo atau radiasi memiliki mulut obat sebagai komplikasi, yang mendukung penumpukan plak.
Kondisi seperti diabetes, sindrom Sjogren, dll., atau efek samping obat menyebabkan mulut kering. Juga, beberapa orang memiliki produksi air liur yang rendah secara alami, yang menempatkan mereka pada risiko pembentukan plak yang relatif lebih banyak.
Individu dengan immunocompromised, mereka yang mengalami kesulitan menjaga kebersihan mulut, dan mereka yang bergantung pada orang lain untuk pemeliharaan, seperti individu yang cacat mental, memiliki risiko lebih besar untuk penumpukan plak.
Dampak buruk yang sangat umum dari plak gigi adalah kerusakan gigi.
Penyakit gusi dapat terjadi ketika plak terus menumpuk. Ini dapat berkembang menjadi gingivitis (radang gusi) atau periodontitis (penyakit gusi yang lebih parah dengan peradangan periodontal, struktur yang mengelilingi dan menahan gigi pada tempatnya).
Infeksi gigi dan abses dapat menyebabkan kasus yang lebih parah.
Plak juga dapat menumpuk di subgingiva (di bawah gusi), melibatkan bagian akar gigi, yang tidak diketahui dan merusak akar gigi dan bahkan tulang di bawahnya. Plak subgingiva bahkan telah menyebabkan komplikasi kesehatan utama, sesuai penelitian.
Plak gigi, karena kandungan mikrobanya, dapat menyebabkan infeksi pada jaringan mulut dan merusaknya.
Kebersihan adalah satu-satunya standar yang ditetapkan untuk menjaga gigi agar tidak terkena plak. Berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang perlu dilakukan untuk mencegah plak;
Kesimpulan:
Membilas: Membilas mulut setelah makan dan bahkan camilan sangat penting dalam mencegah plak. Saat mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan karbohidrat, kemungkinan makanan tersangkut di gigi lebih besar; pembilasan menyeluruh dapat membersihkan sisa-sisa makanan sampai batas tertentu.
Perubahan Pola Makan: Kurangi makanan yang mengganggu kesehatan mulut, seperti makanan yang lengket, makanan yang mengandung pemanis buatan, makanan kaya karbohidrat, dll. Bahkan jika dikonsumsi, jangan lupa untuk berkumur dan mengikuti praktik kebersihan mulut yang diperlukan.
Menyikat: Menyikat gigi dua kali sehari sekarang telah menjadi mantra gigi yang harus diikuti setiap orang tidak hanya untuk mencegah plak tetapi juga untuk mencegah setiap masalah gigi lainnya.
Flossing: Floss sekali sehari. Ini harus dilakukan meskipun banyak orang tidak menyadari pentingnya flossing. Ini adalah cara yang efektif untuk melawan banyak masalah gigi.
Obat kumur: Obat kumur meskipun bukan kebutuhan sehari-hari, perlu digunakan ketika kondisi mulut Anda menuntut. Pada orang yang menderita mulut kering, obat kumur yang mengandung alkohol tidak boleh digunakan karena dapat memperburuk mulut kering.
Gusi dan Permen Tanpa Gula: Karena mulut kering merupakan faktor penyebab pembentukan plak, memerangi mulut kering sama pentingnya dengan mengendalikan plak. Mengunyah permen karet tanpa gula dan mengisap permen tanpa gula berperan dalam merangsang produksi air liur pada orang dengan mulut kering. Ini adalah cara terbaik untuk melawan plak jika penyebabnya adalah produksi air liur yang lebih sedikit.
Kunjungan Gigi: Tips terakhir yang paling penting untuk mencegah plak adalah memeriksakan rongga mulut oleh seorang profesional secara berkala. Pemeriksaan mulut atau pemeriksaan gigi wajib dilakukan sekali dalam enam bulan atau satu tahun untuk rongga mulut yang bebas masalah.