Pulpitis Jenis Perawatan Komplikasi

Pulpitis Jenis  Perawatan  Komplikasi informasi-kesehatan

Pulpitis Jenis Perawatan Komplikasi

Pulpitis mengacu pada peradangan pulpa. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa itu adalah terbukanya pulpa dengan perluasan infeksi. Ini adalah salah satu masalah gigi yang paling sering ditemui oleh dokter. Ini terkait dengan rasa sakit yang tajam atau spontan. Infeksi mikroba meningkatkan keparahan penyakit.

Abstrak

Paparan pulpa adalah perhatian utama pasien untuk mengunjungi klinik gigi. Paparan pulpa ini terjadi ketika infeksi menembus pulpa dan menyebabkan rasa sakit. Ini memiliki dua tahap, dan di antara keduanya, tahap terakhir, yang biasa disebut pulpitis ireversibel, sangat menyakitkan. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca artikelnya.

Paparan pulpa ditandai oleh trauma akibat kecelakaan atau penetrasi karies yang dalam. Tidak ada predileksi usia, dan kedua jenis kelamin sama-sama terpengaruh. Bahkan vitalitas gigi dapat berubah dari vital yang sangat menyakitkan menjadi non vital. Eksposur ini memiliki dua tahap utama:

1) Pulpitis Reversibel – Pulpitis reversibel adalah tahap pertama, yang ditandai dengan nyeri pada rangsangan panas, yang berlangsung setelah rangsangan dihilangkan. Rasa sakit ini dapat ditanggung oleh individu, dan pada tahap ini, dia tidak mengunjungi rumah sakit. Lesi ini, bila menjadi kronis, menjadi pulpitis ireversibel.

* Tidak dapat menemukan informasi yang Anda cari? Silakan merujuk ke berbagai “Tips Kesehatan” terkait posting Vitamin Six. *

(Tips Kesehatan)

Mungkin ada kemungkinan pendarahan dari titik itu selama perawatan. Kondisi ini disebut pulpitis hiperplastik kronis, yang merupakan salah satu komplikasi pulpitis ireversibel. Saat ini, selain pemeriksaan klinis dan perkusi, kita dapat menggunakan tester pulpa elektrik dan menguji rongga. Namun, ada kemungkinan tes positif palsu dan negatif palsu dalam pengujian pulpa listrik. Oleh karena itu, pelatihan maksimal adalah suatu keharusan untuk pengujian pulp elektrik. Kavitas uji sangat berguna untuk membedakan antara sindrom gigi retak dan pulpitis. Tantangan terbesar yang tersisa untuk pengujian rongga dan pulpa elektrik adalah pulpa nekrosis (gangren). Hal ini paling sulit untuk didiagnosis dan seringkali tidak disadari.

Patogenesis:

Paparan pulpa, seperti infeksi gigi lainnya, dikaitkan dengan produksi racun. Tetapi tidak seperti infeksi gigi lainnya, endo dan eksotoksin terlibat karena sebagian besar bakteri bersifat aerob dan anaerob. Prosesnya melibatkan pelepasan racun ini oleh mikroba yang menghasilkan respons peradangan yang menyakitkan. Ini dinetralisir oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi dalam beberapa kasus, infeksi menembus pulpa. Hal ini menyebabkan pulpitis reversibel. Pada stadium ini pula, infeksinya tidak begitu parah. Tetapi setelah penetrasi lebih lanjut, infeksi sangat parah sehingga kematian gigi dipertaruhkan. Resep antibiotik dan analgesik menjadi kebutuhan mendesak selama ini. Rasa sakit yang terkait sangat parah (terutama pada malam hari) dan mengganggu pola tidur normal. Bahkan dalam beberapa kasus, obat-obatan juga tidak efektif. Keadaan tersebut menuntut terapi mekanik segera berupa perawatan saluran akar (RCT) dan pulpotomi (pengangkatan pulpa sebagian pada anak). Juga, kehilangan struktur gigi yang terkait harus dikompensasi dengan protesa dan mahkota.

Pilihan perawatan tergantung pada stadium yang terlibat dan morbiditas gigi. Pulpitis reversibel hanya merasakan nyeri dalam waktu singkat, sehingga dalam kasus tersebut, pulp capping tidak langsung (IPC) adalah pilihan pengobatan terbaik. Studi tertentu telah mengusulkan bahwa pulp muda merespon dengan cara yang sangat baik untuk IPC. Biasanya memerlukan penambahan kalsium hidroksida untuk membentuk jembatan dentin sebagai media pelindung pulpa. Namun ada kasus-kasus tertentu yang tidak ditanggapi dengan baik oleh IPC. Kasus-kasus ini memerlukan perawatan saluran akar (RCT), sedangkan pasien anak-anak dirawat baik dengan pulpotomi (pengangkatan pulpa sebagian) atau pulpektomi (pengangkatan pulpa total). RCT juga melibatkan pengangkatan pulpa secara menyeluruh. Ini menggunakan banyak teknik seperti langkah mundur, mahkota ke bawah, Mac Spadden, dan kompresi vertikal. Setiap teknik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Mahkota juga diperlukan pada beberapa kasus dengan kehilangan struktur gigi yang ekstensif. Beberapa kasus mungkin memerlukan apeksifikasi (RCT dengan MTA), sementara beberapa mungkin memerlukan ekstraksi juga. Re-RCT (pada infeksi periapikal) mungkin memiliki prognosis yang lebih buruk.

Kesimpulan:

Pulpitis adalah kondisi peradangan yang sangat progresif dan menyakitkan (malam hari sangat tidak toleran). Adanya infeksi mikroba membantu penetrasi yang lebih dalam dan terkadang membuatnya sulit untuk ditangani. Komplikasi membuat pengobatan menantang dan menyebabkan kematian juga. Oleh karena itu, baik klinisi maupun pasien harus waspada terhadap komplikasi yang terkait dengannya, dan kondisi ini harus dilakukan pada tahap paling awal.

Kesimpulan: